Humas DPRD - Wakil Ketua II DPRD H. Achmad Nugraha, DH, SH., dan Anggota Komisi D Hj. Salmiah Rambe, S.Pd.i., M.Sos., menghadiri Acara Penutupan MTQ ke-47 tingkat Kota Bandung, di Masjid Al Ukhuwah, Kamis (23/9/2021).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wali Kota Bandung H. Oded M. Danial, Wakil Wali Kota Yana Mulyana, serta jajaran Forkopimda Kota Bandung lainnya dengan melaksanakan Protokol Kesehatan.
Wakil Ketua II H. Achmad Nugraha, DH., SH., berharap acara MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga menjadi sarana untuk membina rasa cinta generasi muda kepada Al Quran.
“Saya harap bukan hanya ajang perlombaan saja, tetapi nilai-nilai kebaikan dalam Al Quran bisa diinternalisasi oleh generasi muda dalam kehidupan sehari hari,” tutur Achmad.
Penyerahan piala Pemenang MTQ Ke-47 ini dilakukan oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial. Oded menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dukungan masyarakat Kota Bandung yang selalu mencintai dan menjiwai akan Al Quran.
Oded juga berpesan kepada LPTQ Kota Bandung untuk mempersiapkan diri dan qari dan qariah untuk bertanding di ajang MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Semoga Allah memberikan keberkahannya kepada kita semua yang hadir dalam kegiatan ini,” ujar Oded.
Sementara itu, Anggota Komisi D Hj. Salmiah Rambe, S.Pd.I., M. Sos., menyampaikan bahwa acara ini memerlukan dukungan masyarakat supaya nilai-nilai kebaikan dalam Al Quran terus tersiar.
“Ini adalah satu kegiatan yang positif ini harus di-support oleh pemerintah kota dan seluruh unsur masyarakat di Kota Bandung bahwa ada kewajiban untuk membaca, menghafal, dan mengamalkan Al Quran.
Salmiah menilai acara MTQ Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengakomodasi warga Kota Bandung yang mencintai Al Quran.
“Dulu kita pernah ada perda tentang wajib belajar Diniyah Takmiliyah, yang merupakan regulasi untuk mendorong anak SD dan MI untuk wajib bisa membaca dan menulis Al Quran, dan ada insentif bagi guru-guru dan pemuka agama. Namun, ditolak oleh Kemendagri,” tuturnya.
Kini, Pemerintah Kota Bandung mengupayakan dukungan tersebut dengan menyediakan sejumlah kebutuhan bagi pengembangan gerakan mengaji lewat sejumlah program.
“Sekarang, alhamdulillah pemerintah kota dan DPRD berhasil memperjuangkan insentif untuk guru dan pemuka agama. Upaya lainya dengan adanya gerakan Magrib Mengaji. Mudah-mudahan kegiatan-kegiatan keagamaan yang mendorong warga Kota Bandung untuk lebih agamis dari pemerintah kota dan DPRD. Pelan-pelan bisa berjalan kembali pasa masa pemulihan pandemi ini,” ujar Salmiah.* (Nuzon)