Perwakilan Summarecon memberikan penjelasan kepada anggota komisi C DPRD Kota Bandung, saat memenuhi panggilan DPRD Kota Bandung, di Jln Sukabumi, Kamis (26/3/2015).DPRD akan memberikan sanksi kepada summarecon karena membangun sebelum terbitnya amdal dan perizinan
Komisi C DPRD Kota Bandung melakukan pertemuan dengan sejumlah satuan kerja perangkat daerah terkait pembangunan di kawasan Summarecon, Gedebage, di ruang Komisi C DPRD Kota Bandung, Jln. Sukabumi, Kamis (26/3/2015). Rapat ini dipimpin Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Entang Suryaman.
Dalam pertemuan tersebut hadir Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Maryun, dari perwakilan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Agus, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Hikmat Ginanjar, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Ema Sumarna Camat Gedebage, Bambang dan pihak Summarecon Oon Husyono
Pada kesempatan tersebut, anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Erwan Setiawan, renovasi rumah biasa saja harus ada izin. Walaupun dikatakan rumah kardus atau contoh dan akan dibongkar lagi, tetap saja harus ada izin.
"Saya sesalkan perusahaan sebesar Summarecon gegabah. Saya minta ke Pemkot tegas, dan Alhamdulillah sekarang sudah dihentikan," ungkap Erwan.
Permintaan maaf Summarecon, aku Erwan, bisa diterima. Namun ketegasan dari Pemkot Bandung tetap harus dilakukan, sehingga tidak dilakukan pengembang sejenis. Mengingat di kawasan Gedebage ini ada 6 stakeholder selain Summarecon.
"Mau launching apa, perizinan belum ada. Saya harap kejadian ini terakhir kali di kota bandung. Kami dukung pembangunan disana, tapi sanksi harus dilakukan. Sabar aja tunggu perizinan, jangan gerasa-gerusu kan izin belum keluar, amdal belum keluar. Hentikan sampai semua perizinan beres," tandas Erwan.
Sementara pihak Summarecon, Oon Husyono mengatakan pihaknya minta maaf dan sudah menghentikan pengerjaan di lapangan. "Kami hadir disini mau sampaikan permohonan maaf pada semua pihak, atas adanya kejadian ini, kami mohon maaf. Kami tahu ini jadi hal yang enggak enak. Saat ini, kami sudah hentikan kegiatan di lapangan termasuk bilboard secara bertahap apakah ditutup atau diturunkan intinya enggak tayang," ungkap Oon.