Tedy Rusmawan Dukung Kebangkitan 28 Sentra Industri Kota Bandung

Editor DPRD Bandung
Sabtu, 10 September 2022
Dani/Humpro DPRD Kota Bandung.
Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., mengunjungi Festival Sentra Industri Kota Bandung gelaran Disdagin Kota Bandung, di Ciwalk, Bandung, Sabtu (10/9/2022).

HumasDPRD – Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., mengunjungi Festival Sentra Industri Kota Bandung gelaran Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, di Ciwalk, Bandung, Sabtu (10/9/2022). Kehadiran Tedy ini untuk membangkitkan kembali semangat para pelaku industri dari berbagai sentra di Kota Bandung.

“Dari produk-produk berkualitas kelas ekspor yang ikut serta di festival ini, saya merasakan adanya energi tinggi dari para pelaku industri untuk bangkit setelah terdesak pandemi. Saya berharap semangat ini bisa menular di kelompok sentra masing-masing, dan seluruh pelaku industri Kota Bandung,” ujar Tedy.

Ia sangat mengapresiasi acara ini. Tercatat ada perwakilan dari 15 sentra industri di Kota Bandung mulai dari Sentra Rajut Binongjati, Sepatu Cibaduyut, Kaos dan Sablon Suci, Boneka Warung Muncang dan Sukamulya, Percetakan Pagarsih, Oven Cimindi, Tahu Cibuntu, dan lainnya.

Dari hasil berkeliling di stand peserta, Tedy mendengar acara ini diapresiasi oleh para pelaku industri. Setelah pandemi dan dihadapkan dengan kenaikan BBM, acara ini bisa dijadikan ikhtiar mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.

“Mereka sangat terbantu dengan kondisi kita hari ini sedang menghadapi kenaikan BBM yang menyulitkan mereka. Tetapi dengan kolaborasi bersama Pemkot Bandung dalam hal ini Disdagin Kota Bandung, mereka mendapatkan tempat bergengsi secara gratis. Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan rutin ke depannya, termasuk juga Dinas KUKM kita harapkan mengangkat UMKM yang ingin naik kelas,” tuturnya.

Secara kualitas, kata Tedy, produk dan kreasi dari sentra industri Kota Bandung ini tidak kalah dengan produk merk ternama. Dari sentra Binong misalnya, harga pakaian hasil rajut kualitas ekspor yang biasa dikenakan di Eropa diberi harga Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.

Gambaran ini menjadi modal kompetitif produk Kota Bandung dengan daerah-daerah lain.

“Jadi ini menurut kita bisa dijual lebih jauh lagi. Kita berharap kegiatan-kegiatan seperti ini betul-betul bisa di-viral-kan, diramaikan, disosialisasikan lebih luas lagi. Sehingga ke depan kegiatan ini mungkin yang pertama jadi bisa dipertahankan di tahun-tahun yang akan datang,” katanya.

Sentra Industri

Tedy menjelaskan, dahulu Kota Bandung hanya memiliki 7 sentra industri. Sekarang jumlahnya sudah mencapai 28 sentra industri. Tetapi karena keterbatasan anggaran dan kesiapan, baru 15 sentra industri yang bisa kembali diupayakan.

“Apresiasi kepada Bu Kadisdagin yang berupaya terus menjembatani apa yang menjadi kebutuhan dari para pelaku usaha khususnya di sentra industri, yang dengan kondisi selepas pandemi mereka kesulitan mengikuti event-event. Kita juga mengapresiasi tempatnya di salah satu mal yang representatf dan banyak dikunjungi warga Jabodetabek. Jadi mudah-mudahan ini menjadi kegiatan rutin pameran sentra industri di Kota Bandung,” ujarnya.

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah menuturkan, Festival Sentra Industri ini diselenggarakan selama tiga hari mulai Jumat, 9 September hingga 11 September 2022. Acara ini diikuti 28 peserta dari 15 sentra industri yang ada di Kota Bandung.

Misi Disdagin menyelenggarakan festival ini untuk meningkatkan pemulihan ekonomi dan meningkatkan brand-brand sentra industri di Kota Bandung, yang setelah pandemi kesulitan bangkit. Salah satunya sentra kaos di Jalan Suci yang tidak sedikit dari para pelaku usaha mampu bertahan.

“Kita ingin semua sentra industri yang ada di Kota Bandung mengangkat brand-brand terbaiknya. Kita ingin sentra industri di Kota Bandung menggeliat kembali,” ujarnya.

Elly menambahkan, kualitas produk juga terus berkembang. Pada 2021, sentra rajut Binongjati diberikan kesempatan menghadirkan produk di mal PVJ dan mereka mendapatkan best seller. Ini menunjukkan bahwa konsumen dalam dan luar Kota Bandung mulai melirik kembali produk terbaik Kota Bandung.

Sebelum Festival Sentra Industri ini, Disdagin menggelar Pasar Kreatif di enam mal pada Juli hingga pertengahan Agustus 2022. Omzetnya mencapai Rp6.8 miliar dari 220 pelaku industri fesyen, kerajinan, dan kuliner yang terlibat.

Lalu, Bandung Week Market di Bali yang diselenggarakan selama enam hari mampu meraih omzet hingga Rp1.1 miliar, dari 20 pelaku usaha yang orientasinya ekspor. Pada November 2022 akan hadir Festival Sentra Sepatu Cibaduyut dan Bandung Hijab Festival di mal TSM Bandung.* (Editor)


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR